Neraca: Pengertian dan Contohnya

Table of Contents

Neraca merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. Setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu, misalnya 1tahun, namun neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan.

Pengertian Neraca menurut James C. Horne adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik.

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa neraca merupakan ringkasan laporan keuangan, artinya laporan keuangan disusun secara garis besarnya dan tidak mendetail. Kemudian neraca juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta), kewajiban (utang) dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu. Neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang dan modal perusahaan pada tanggal tertentu, maksudnya neraca dibuat dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan, namun yang pasti, biasanya neraca dibuat pada saat akhit tahun atau kuartal.

Secara garis besar komponen neraca dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Aktiva lancar, terdiri dari:

  • Kas
  • Rekening Pada Bank (Rekening giro dan rekening tabungan)
  • Deposito berjangka (time deposit)
  • Surat-surat berharga 
  • Piutang
  • Pinjaman yang diberikan
  • Sediaan
  • Biaya yang dibayar dimuka
  • Pendapatan yang masih harus diterima, dan
  • Aktiva lancar  lainnya.

2. Aktiva Tetap, terdiri dari:

a. Aktiva tetap Berwujud

  • Tanah
  • Mesin
  • Bangunan
  • Peralatan
  • Kendaraan
  • Akumulasi penyusutan, dan
  • Aktiva tetap lainnya.

b. Aktiva tetap tidak berwujud

  • Goodwill
  • Hak Cipta
  • Lisensi, dan
  • Merek dagang.

3. Aktiva lainnya terdiri dari antara lain:

  • Gedung dalam proses
  • Tanah dalam penyelesaian
  • Piutang jangka panjang
  • Uang jaminan
  • Uang muka investasi, dan lainnya.


Kemudian komponen utang (kewajiban) serta modal  (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut:

1. Utang lancar (kewajiban jangka pendek), terdiri dari:

  • Utang dagang
  • Utang wesel
  • Utang bank
  • Utang pajak
  • Biaya yang masih harus dibayar
  • Utang sewa guna usaha
  • Utang dividen
  • Utang gaji, dan
  • Utang lancar lainnya.

2. Utang jangka panjang, terdiri dari:

  • Utang hipotek
  • Utang obligasi
  • Utang bank jangka panjang, dan
  • Utang jangka panjang lainnya.

3. Ekuitas , terdiri dari:

  • Modal saham
  • Agio saham
  • Laba ditahan
  • Cadangan laba, dan
  • Modal sumbangan. 

Jumlah terdapat dalam komponen neraca, yaitu sisi aktiva dan pasiva harus seimbang atau sama. Artinya, jumlah aktiva harus sama dengan kewajiban dan modal. Untuk menentukan persamaan neraca dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


 

AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL

Sebagai contoh :

Total aktiva                                                                   Rp. 20.000.000,-

Total kewajiban ( utang lancar dan jangka panjang)    Rp. 12.500.000,-

Total ekuitas                                                                  Rp.  7.500.000,-

Sehingga persamaan neraca dapat disusun :

Rp. 20.000.000,- = Rp. 12.500.000,- + Rp. 7.500.000,-

 

Dalam pratiknya terdapat beberapa bentuk neraca. Perusahaan dapat memilih salah satu dari bentuk, yaitu:

1. Bentuk laporan (report form).

2. Bentuk skontro (account form).

3. Bentuk lainnya yang disesuaikan dengan keinginan perusahaan.


Untuk lebih jelasnya masing-masing bentuk neraca, berikut ini contoh dari masing-masing bentuk tersebut, yaitu:

 

1. Bentuk Laporan atau Vertikal (report form) 

PT. Makmur Sejahtera

Neraca

Per 31 Desember 2020

 

Aktiva Lancar

 

Kas

3.000

Bank

2.500

Surat-surat berharga

1.000

Piutang

3.500

Persediaan

2.000

Total Aktiva Lancar

12.000

 

 

Aktiva Tetap

 

Tanah

1.000

Bangunan

2.500

Mesin-mesin

2.000

Peralatan

1.500

Total Aktiva Tetap

7.000

 

 

Aktiva Lainnya

 

Gedung dalam proses

1.000

Total Aktiva Lainnya

1.000

 

20.000

Utang Lancar

 

Utang wesel

500

Utang dagang

2.500

Utang bank

2.750

Utang pajak

250

Total Utang Lancar

6.000

 

 

Utang Jangka Panjang

 

Obligasi

2.000

Hipotek

1.500

Utang bank 3 tahun

3.000

Total Utang Jangka Panjang

6.500

 

 

Modal

 

Modal Setor

6.500

Cadangan Laba

1.000

Total Modal

7.500

 

 

Total Pasiva

20.000

 

2. Bentuk Skontro atau Horizontal (account form) 


PT. Makmur Sejahtera

Neraca

Per 31 Desember 2020

Aktiva                                                            Pasiva

Aktiva Lancar

Utang Lancar

Kas

3.000

Utang wesel

500

Bank

2.500

Utang dagang

2.500

Surat-surat bergarga

1.000

Utang bank 1 tahun

2.750

Piutang

3.500

Utang pajak

250

Sediaan

2.000

Dan lain-lain

 

Total Aktiva Lancar

12.000

Total utang lancar

6.000

 

 

 

 

Aktiva Tetap

 

Utang Jangka Panjang

 

Tanah

1.000

Obligasi

2.000

Bangunan

2.500

Hipotek

1.500

Mesin-mesin

2.000

Utang bank 3 tahun

3.000

Peralatan

1.500

 

 

Total Aktiva Tetap

7.000

Total Utang Jangka Panjang

6.500

 

 

 

 

Aktiva lainnya

 

Ekuitas

 

Gedung dalam proses

1.000

Modal setor

6.500

Total aktiva lainnya

1.000

Laba ditahan

1.000

 

 

Total Ekuitas

7.500

Total Aktiva

20.000

Total Pasiva

20.000



Penjelasan dari masing-masing komponen yang ada di neraca mulai dari Aktiva, kewajiban, dan modal adalah sebagai berikut:

Neraca, merupakan harta atau kekayaan (aset) yang dimiliki oleh perusahaan, baik pada saat tertentu. Klasifikasi aktiva terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lainnya.

Aktiva lancar, merupakan harta atau kekayaan yang segera dapat diuangkan (ditunaikan) pada saat dibutuhkan dan paling lama 1 tahun. Aktiva lancar merupakan aktiva yang paling likuid dibanding dengan aktiva lainnya.

Aktiva tetap, merupakan harta atau kekayaan perusahaan yang digunakan dalam jangka panjang lebih dari 1 tahun.

Aktiva lainnya, merupakan harta atau kekayaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap.

Utang lancar, merupakan kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain yang harus segera dibayar.

Utang jangka panjang, merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun. Artinya jatuh tempo utang tersebut relatif lebih panjang dari utang lancar.

Kas, merupakan uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan setiap saat. Kas merupakan komponen aktiva lancar paling dibutuhkan guna membayar berbagai kebutuhan yang diperlukan.

Bank, merupakan tempat perusahaan menyimpan uang atau menitipkan uangnya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang ada di bank seperti rekening giro dan rekening tabungan.

Surat-surat berharga, merupakan harta perusahaan yang ditanamkan dalam bentuk kertas berharga dan jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun.

Piutang, merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lainnya, yang memiliki jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun. Piutang ini terjadi akibat dari penjualan barang atau jasa kepada konsumen secara angsuran (kredit).

Pendapatan atau penghasilan yang masih harus diterima, yaitu dalam melakukan transaksi penjualan, biasanya pembayaran dilakukan disamping secara tunai juga sering dilakukan secara kredit (angsuran) atau pembayaran di belakang.

Biaya yang dibayar dimuka (persekot), merupakan biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh sesuatu barang dan jasa dari pihak lain yang akan datang. Artinya barang belum diterima sudah dipesan dan dibayar uang muka sebagai tanda jadi. Dan pengeluaran ini belum termasuk biaya dalam periode ini.

Utang lancar, merupakan kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain karena memperoleh pinjaman (kredit) dari lembaga keuangan (bank). Artinya perusahaan membeli barang dagangan yang pembayarannya dilakukan dimasa yang akan datang.

Utang bank, merupakan sejumlah uang yang diperoleh perusahaan dari lembaga keuangan bank dan pembayarannya secara angsuran sesuai perjanjian kedua belah pihak. Utang bank yang termasuk kedalam utang lancar adalah yang memiliki jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun. Adapun apabila melebihi 1 tahun, maka dikategorikan dalam komponen utang jangka panjang.

Utang wesel, merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain akibat adanya perjanjian tertulis, yang dilakukan oleh perusahaan untuk membayar sejumlah uang tertentu, dalam waktu tertentu pula (diatur dalam undang-undang). Biasanya utang dagang ini memiliki jangka waktu pembayarannya maksimal atau paling lama 1 tahun atau sesuai perjanjian.

Utang pajak, merupakan pajak perusahaan yang belum disetor ke kas negara. Utang pajak ini terjadi karena perusahaan memang belum menyetor atau memang terjadi kekurangan penyetoran pajak pada periode tertentu.

Biaya yang harus dibayar, merupakan biaya atau kewajiban perusahaan yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Artinya biaya ini sebenarnya sudah jatuh tempo pembayarannya, akan tetapi akan sesuatu hal belum terbayar.

Penghasilan yang diterima dimuka, merupakan penerimaan uang oleh perusahaan namun belum direalisasi barang atau jasanya. Artinya perusahaan sudah menerima pembayaran atas penjualan barang atau jasa tetapi pengiriman atau pemberian barang atau jasa belum dilakukan oleh perusahaan.

Utang jangka panjang yang hampir jatuh tempo, maksudnya utang yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun, namun sudah hampir jatuh tempo dan segera harus dibayar.

Utang jangka panjang, merupakan kewajiban perusahaan yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun. Artinya perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak lain baik bank maupun lembaga keuangan lainnya dan memiliki jangka waktu pembayaran melebihi dari 1 tahun.

Obligasi, merupakan utang perusahaan kepada pihak lain yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun. Utang ini timbul karena perusahaan menerbitkan obligasi tertentu kemudian dijual kepada pihak lain. Bagi perusahaan disamping harus mengembalikan dana obligasi setelah jatuh tempo juga harus membayar bunga yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hipotek,
merupakan utang perusahaan yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu. hipotek biasanya diterbitkan dalam jangka waktu yang relatif panjang diatas 1 tahun.

Modal (ekuitas), merupakan hak yang dimiliki perusahaan. Komponen modal yang terdiri dari : modal setor, agio saham, laba yang ditahan, cadangan laba dan lainnya.

Modal setor, merupakan setoran modal dari pemilik perusahaan dalam bentuk saham dan dalam jumlah tertentu. artinya dari keseluruhan saham yang dimiliki oleh perusahaan sudah dijual dan uangnya harus disetor dengan aturan yang berlaku.

Laba ditahan (laba yang belum dibagi), merupakan laba atau keuntungan perusahaan yang belum dibagi untuk periode tertentu, artinya ada keuntungan perusahaan yang belum dibagikan dividennya dan masih disimpan sampai waktu tertentu karena suatu alasan tertentu pula.

Cadangan laba, merupakan bagian dari laba perusahaan yang tidak dibagi ke pemegang saham pada periode ini, akan tetapi sengaja dicadangkan perusahaan untuk laba periode berikutnya.

Baca Selengkapnya: Pengertian : Laporan Keuangan, Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas

1 komentar

Comment Author Avatar
24 November, 2021 Delete
Woiiiiii mantap tap tap