Pentingnya Memahami Perilaku Organisasi untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Efektif

Table of Contents


Medan - Para pakar memberikan berbagai alasan mengapa perilaku organisasi diperlukan. Namun, dari semua pendapat yang ada menunjukkan bahwa terdapat peningkatan perhatian pada kepentingan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam organisasi. Perhatian yang lebih besar pada sumber daya manusia akan menghasilkan kontribusi yang lebih besar bagi organisasi. Seperti yang disebutkan oleh Vecchio, yang dikutip oleh Wibowo (2013: 3), ada tiga alasan mengapa penelitian tentang perilaku organisasi diperlukan, yaitu:

a. Practical Application Dalam kenyataan riil organisasi, ada beberapa manfaat memahami perilaku organisasi, antara lain berkenaan dengan pengembangan gaya kepemimpinan, pemilihan strategi dalam mengatasi persoalan, seleksi pekerjan yang tepat, peningkatan kinerja dan sebagainya.

b. Personal Growth Dengan memahami perilaku organisasi dapat lebih memahami orang lain. Memahami orang lain akan memberikan pengetahuan diri dan wawasan diri lebih besar. Dengan memahami orang lain, atasan dapat menilai apa yang diperlukan bawahan untuk mengembangkan diri sehingga pada gilirannya meningkatkan kontribusi pada organisasi.

c. Increased knowledge Dengan perilaku organisasi dapat menggabungkan pengetahuan tentang manusia dalam pekerjakan. Studi perilaku organisasi dapat membantu orang untuk berfikir tentang masalah yang berhubungan dengan pengalaman kerja. Kemampuan berpikir kritis dapat bermanfaat dalam menganalisis baik masalah pekerjaan maupun personal.

Winardi (2003: 27-28) Edgar H. Schein, seorang psikolog keorganisasian terkenal berpendapat bahwa semua organisasi memiliki empat macam ciri atau karakteristik sebagai berikut:

1) Koordinasi upaya Para individu yang bekerja sama dan mengoordinasi upaya mental atau fisikal mereka dapat mencapai banyak hal yang hebat dan yang menakjubkan. Contohnya piramida-piramida di Mesir, tembok besar di RRC. Koordinasi upaya memperbesar kontribusi-kontribusi individual.

2). Tujuan umum bersama koordinasi upaya tidak mungkin terjadi, kecuali apabila pihak yang telah bersatu, mencapai persetujuan untuk berupaya mencapai sesuatu yang merupakan kepentingan bersama. Sebuah tujuan umum bersama memberikan anggota organisasi sebuah rangsangan untuk bertindak.

3) Pembagian kerja Dengan jalan membagi-bagi tugas kompleks menjadi pekerjan-pekerjaan yang terspesialisasi, maka suatu organisasi dapat memanfaatkan sumber-sumber daya manusianya secara efisien. Pembagian kerja memungkinkan para anggota-anggota organisasi menjadi lebih terampil dan mampu karena tugas-tugas terspesialisasi dilaksanakan berulang-ulang.

4) Hierarki otoritas Menurut teori organisasi tradisional, apabila ingin dicapai sesuatu hasil melalui upaya kolektif formal, harus ada orang yang diberi otoritas untuk melaksanakan kegiatan. Hal itu agar tujuan-tujuan yang diinginkan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Kotze (2006: 13) melihat pentingnya mempelajari perilaku karena berkaitan dengan kinerja sumber daya manusia. Kinerja sumber daya manusia akan dapat meningkat apabila perilakunya sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Oleh karenanya Kotze mendukung perlunya Behaviour Kinetics yang merupakan pendekatan saintifik pada perubahan perilaku karena dapat menunjukkan empat fungsi penting sains: (a) mendeskripsikan, (b) menjelaskan, (c) memprediksi, dan (d) mengontrol. Selain itu perhatian organisasi pada sumber daya manusia menunjukkan kecenderungan semakin meningkat. Pekerja mendapatkan kepercayaan, diberdayakan dan didengar pendapatnya. Organisasi yang demikian ini dinamakan sebagai people centerd organization, yang ditunjukkan oleh adanya ciri-ciri sebagai berikut:
  • terjaminnya keamanan kerja sehingga menghilangkan rasa ketakutan akan terjadinya pemecatan.
  • penerimaan sumber daya manusia dilakukan secara berhati-hati dan menekankan pada kecocokan dengan budaya organisasi
  • kekuasaan semakin didorong kepada orang di tingkat bawah, melalui desentralisasi dan self managed teams.
  • pembayaran berdasarkan kinerja, bukan sekedar pada senioritas.
  • banyak memberikan kesempatan pelatihan.
  • kurang menekankan pada status, tetapi membangun perasaan sebagai "kita"
  • membangun kepercayaan melalui berbagai informasi penting.

Posting Komentar